KDM
Partograf WHO
Indonesia dengan tingkat kematian ibu 450/100.000 kelahiran hidup perlu segera mengambil langkah-langkah yang positif untuk menanggulanginya, antara lain agar setiap ibu hamil dapat diperiksa oleh petugas kesehatan, dan dimana perlu dapat terjamah oleh teknologi tepat guna seperti partograf ini. Mengetahui lebih awal adanya persalinan abnormal dan mencegah terjadinya persalinan lama akan menurunkan risiko perdarahan postpartum dan sepsis secara bermakna, yang pada gilirannya akan meniadakan persalinan macet, pecah peranakan, dll, dan akhirnya menurunkan kematian dan kesakitan ibu. Partograf telah dipakai di banyak negara, baik di negara-negara yang sedang berkembang maupun yang sudah berkembang. Walaupun partograf sudah diperkenalkan sejak tahun 1970, namun di Indonesia belum sangat memasyarakat. Untuk lebih memasyarakatkan partograf, buku ini diterbitkan, agar dapat dipakai oleh para penolong ibu bersalin, baik yang bekerja di Puskesmas dan Pokasi (Pondok Kasih Ibu) maupun di rumah sakit pendidikan/rujukan. Diharapkan, pertolongan persalinan dengan memakai partograf akan lebih meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem pelayanan ibu hamil/bersalin, sehingga akan menarik lebih banyak ibu hail/bersalin datang memeriksakan dirinya sedini mungkin. DAFTAR ISI : BAB 1) Prinsip dan Strategi Partograf; BAB 2) Panduan Pemakai Partograf.
02082 | 610 SUM p | My Library | Available |
No other version available