Jurnal
Gambaran Tingkat Self-Efficacy Ibu Post Seksio Sesarea Saat Menyusui di RSKIA Kota Bandung
Rendahnya cakupan pemberian ASI ekslusif di Indonesia disebabkan oleh faktor fisik dan psikologis ibu. Faktor fisik yang dapat menghambat ibu untuk menyusui dapat disebabkan oleh metode persalinan salah satunya seksio sesarea. Sedangkan faktor psikologis yang berpengaruh terhadap menyusui adalah self-efficacy ibu. Self-efficacy dalam menyusui dapat berpengaruh pada komitmen dalam menyusui, daya tahan ibu dalam mengatasi hambatan yang muncul saat menyusu dan fokus ibu pada aspek positif atau negatif dalam menyusui. Dengan diketahuinya self-effiacy ibu, petugas kesehatan dapat memberikan intervensi berupa motivasi dan pendidikan kesehatan dengan segera agar ibu tetap berkomitmen untuk menyusui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat self efficacy ibu dalam menyusui pada ibu post seksio sesarea di ruang nifas RSKIA Kota Bandung. Rancangan penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Penelitian melibatkan 77 responden. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner yang dibuat oleh peneliti dengan mengacu pada teori self-efficacy dalam menyusui Bandura (1997) dan Dennis (2003) serta teori menyusui Murray & McKinney (2014). Analisa data menggunakan mean.. Berdasarkan dimensi teknik lebih dari setengah responden memiliki tingkat self-efficacy rendah (54.5%) dan pada dimensi kepercayaan intrapersonal juga didapatkan lebih dari setengah responden memiliki tingkat self-efficacy rendah (53.2%). Kondisi tersebut menggambarkan bahwa masih rendahnya keyakinan ibu akan pemahamannya dalam menyusui dan rendahnya keyakinan ibu untuk melaksanakan tugas menyusui sebagaimana melaksanakan tugas lainnya. Sedangkan berdasarkan dimensi dukungan, lebih dari setengah responden memiliki tingkat self efficacy tinggi (50.6%). Kondisi tersebut menggambarkan bahwa dukungan untuk menyusui yang ibu dapatkan dirasa telah optimal. Simpulan dari penelitian ini menunjukkan rendahnya tingkat self-efficacy ibu dalam menyusui. Kondisi tersebut menggambarkan bahwa masih rendahnya komitmen dalam menyusui, rendahnya daya tahan ibu dalam mengatasi hambatan yang muncul saat menyusu dan fokus ibu pada aspek negatif dalam menyusui. Oleh karena itu, petugas kesehatan sebaiknya memberikan psikoedukasi mengenai menyusui pada satu persatu ibu secara lebih optimal.
No copy data
No other version available